Plain Carbon Steel Adalah
Perbedaan Carbon Neutral vs Net Zero Carbon
Untuk memahami perbedaan antara karbon netral dan net zero karbon, penting untuk melihat bagaimana kedua konsep ini diterapkan dalam pengelolaan emisi gas rumah kaca.
Meskipun keduanya bertujuan mengurangi dampak karbon terhadap lingkungan, pendekatan yang diambil berbeda. Dilansir oleh Anthesis dan World Economic Forum, berikut penjelasan mengenai aspek pembeda karbon netral dan zero karbon.
Netral karbon adalah komitmen untuk mengevaluasi dan mengurangi
. Setelah itu, emisi yang tersisa diimbangi dengan cara menghilangkan jumlah CO₂ yang setara dari atmosfer.
Proses ini sering melibatkan offset karbon, seperti menanam pohon atau mendanai energi terbarukan. Netral karbon biasanya hanya mencakup emisi CO₂, bukan gas rumah kaca lainnya.
Sebaliknya, net zero karbon menargetkan pengurangan emisi secara menyeluruh hingga tingkat minimum sebelum melakukan kompensasi terhadap emisi yang tersisa. Pendekatan ini mencakup semua gas rumah kaca, tidak hanya CO₂.
Karbon netral dapat dicapai dengan menggunakan berbagai kerangka kerja yang sudah tersedia, seperti Climate Active Carbon Neutral di Australia atau PAS 2060 di Inggris. Standar ini biasanya tidak menetapkan batas minimum untuk pengurangan emisi operasional, asalkan emisi akhir diimbangi sepenuhnya.
Sebaliknya, net zero karbon terhubung erat dengan tujuan Perjanjian Paris untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 1,5°C. Hal ini mengharuskan perusahaan mengikuti standar lebih ketat, seperti Greenhouse Gas Protocol, dan mendukung prinsip pengurangan emisi secara signifikan sebelum mempertimbangkan kompensasi.
Karbon netral memberikan solusi yang lebih fleksibel dan cepat diterapkan untuk mengurangi dampak emisi saat ini melalui kompensasi.
Di sisi lain, net zero karbon adalah pendekatan yang lebih ambisius dan berjangka panjang. Ia menuntut transformasi struktural dalam cara perusahaan beroperasi untuk meminimalkan emisi di seluruh siklus bisnis.
Pada dasarnya, kedua konsep ini saling melengkapi dalam mengatasi perubahan iklim. Karbon netral berfungsi sebagai langkah awal, sementara net zero karbon menjadi tujuan akhir untuk keberlanjutan yang lebih kuat.
Karakteristik Mild Steel
Pelat mild steel A36, yang juga dikenal sebagai SS400 JIS 3101, di ASME Kode Bagian II-A spesifikasi JIS dari pelat baja untuk konstruksi umum termasuk dalam kategori SA-36. Di JIS (Standar Industri Jepang) “SS” singkatan dari baja struktural (structural steel) dan grade 400 yang mirip dengan AISI 1018. Plat kapal mild steel A-36 adalah salah satu baja canai panas struktural yang paling umum digunakan. Tipikal material baja karbon khas, harganya relatif murah, sangat bagus di las dan di machining dan material baja SS400 dapat mengalami berbagai perlakuan panas. Baja SS400 pelat umumnya disebut dengan plat mild steel (MS). Untuk plat ukuran 5 x 20kaki (feet) sering juga disebut dengan pelat kapal, karena banyak digunakan untuk industri perkapalan
Chemical Composition Plat Mild Steel
Peralatan dan Mesin Industri
Di dunia industri, carbon steel menjadi bahan yang sangat dicari karena kekuatan dan ketahanannya terhadap tekanan dan keausan. Baja karbon sering digunakan dalam pembuatan berbagai peralatan dan mesin industri, seperti roda gigi, poros mesin, dan komponen-komponen mesin lainnya.
Kekuatan yang tinggi dari carbon steel membuatnya mampu menahan gesekan dan tekanan yang terjadi selama operasi mesin, serta menjaga keandalan dan kinerja peralatan dalam jangka waktu yang panjang.
Kelebihan serta Kekurangan Carbon Neutral & Net Zero Carbon, Mana yang Lebih Baik?
Selaras dengan penjelasan di atas, konsep carbon neutral dan net zero carbon menawarkan solusi yang berbeda dalam mengurangi emisi karbon. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan dalam berbagai aspek.
Dilansir oleh Carbon Cloud, karbon netral dapat dicapai dengan cepat melalui pembelian offset karbon atau investasi dalam proyek pengurangan CO2.
Kelebihan carbon neutral juga terkait penerapannya yang dapat dilakukan secara fleksibel. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan menyeimbangkan emisi tanpa perlu mengubah operasionalnya secara besar-besar.
Sementara itu, kekurangan karbon netral yakni hanya berfokus pada emisi CO2. Pendekatan ini tidak mengatasi gas rumah kaca lainnya, seperti metana atau nitrous oxide, yang bisa membuat strategi iklim kurang komprehensif.
Selain itu, meskipun karbon netral memberikan hasil yang cepat, konsep ini kemungkinan tidak mendorong keberlanjutan jangka panjang atau perubahan sistemik.
Di sisi lain, disebutkan dalam laman web Persefoni, kelebihan zero carbon memiliki pendekatan yang komprehensif. Pendekatan ini dapat mengatasi semua jenis gas rumah kaca sehingga memberikan dampak lebih besar dalam mitigasi perubahan iklim dengan menangani berbagai emisi.
Namun, kekurangan zero carbon adalah diperlukannya perubahan besar dalam operasi, teknologi, dan praktik, yang tentu membutuhkan biaya tinggi serta waktu lama.
Oleh karena itu, peralihan menuju net zero dapat melibatkan investasi besar di awal, seperti dalam teknologi baru, yang bisa menghalangi beberapa organisasi untuk memilih jalur ini.
Lantas, mana yang lebih baik antara karbon netral dan zero karbon? Memilih yang lebih baik antara karbon netral dan net zero karbon sangat bergantung pada tujuan dan kemampuan sebuah perusahaan.
Apabila menginginkan hasil cepat tanpa perubahan besar dalam operasi, karbon netral bisa menjadi pilihan yang lebih cocok. Namun, jika ingin membuat dampak lebih signifikan dan bertahan lama terhadap perubahan iklim melalui pengurangan emisi secara menyeluruh, net zero karbon adalah strategi yang lebih tepat.
[vc_row][vc_column][vc_column_text]Detection and Quick orientative check of ambient atmosphere for hazardous concentrations of vapor’s Detection of Carbon Disulphide (CS2) in air or in technical gases in air or technical gases with Carbon Disulphide Detector Tubes .
Our Carbon Disulphide Detector Tubes are best in quality and huge demanding tubes in the industries for the regular detection in various field .
Basic features of Carbon Disulphide Detector Tubes, detector tube has following mark concentrations:
For any query please mail us on : [email protected]
For the technical datasheet please click –Datasheet
Ketersediaan (Availability)
Mild Steel (Baja Lembut)
Mild steel adalah jenis carbon steel yang memiliki kandungan karbon rendah, biasanya kurang dari 0,3%. Karakteristik utama jenis carbon steel ini mudah untuk diproses, seperti pemotongan, pengeboran, dan pengelasan. Hal ini membuat mild steel menjadi pilihan yang umum untuk berbagai aplikasi konstruksi, seperti pembuatan struktur bangunan, pipa, dan tangki penyimpanan.
Mechanical Properties Plat Mild Steel
Tabel Ukuran dan Berat Plat Mild Steel
Tabel Ukuran dan Berat Plat Kapal
Tabel Ukuran dan Berat Plat Strip (Flat Bar)
Melting Point Melting point of SS400 is 1430 Degree Celsius
Workability Easy to Weld, Cut, Form and Machine
Applications Plat kapal, jembatan, Base plates, gussets, liners, road plates, trench covers, dll.
Medium Carbon Steel (Baja Sedang Karbon)
Medium carbon steel memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi dibandingkan mild steel, biasanya berkisar antara 0,3% hingga 0,6%. Karakteristiknya termasuk kekuatan yang lebih tinggi dan kemampuan untuk mempertahankan bentuk yang diinginkan setelah pemrosesan.
Jenis baja ini sering digunakan dalam pembuatan roda gigi, poros mesin, dan komponen-komponen mesin lainnya yang memerlukan kombinasi kekuatan dan ketahanan terhadap keausan. Meskipun lebih sulit untuk diproses daripada mild steel, medium carbon steel menawarkan keunggulan dalam aplikasi yang membutuhkan kekuatan yang lebih tinggi.
Apa yang Dimaksud dengan Netral Karbon dan Zero Karbon?
Melansir dari European Parliament, karbon netral adalah usaha menjaga keseimbangan antara emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer dengan jumlah karbon yang diserap kembali oleh alam.
Proses tersebut melibatkan pengurangan karbon dioksida di atmosfer dengan bantuan penyerap karbon, seperti tanah, hutan, dan lautan. Penyerap ini berfungsi menyimpan lebih banyak karbon daripada yang dilepaskan ke atmosfer.
Sementara itu, mengutip dar National Energy System Operator (NESO),zero carbon adalah kondisi ketika suatu produk atau layanan tidak menghasilkan emisi karbon dioksida selama proses penggunaannya.
Contoh zero karbon adalah listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan, seperti angin, tenaga surya, atau nuklir. Ia tidak memancarkan karbon sama sekali dalam prosesnya menghasilkan energi.
Netral karbon dan zero karbon bertujuan mencegah peningkatan gas rumah kaca di atmosfer. Langkah ini dianggap dapat membantu menekan pemanasan global yang disebabkan oleh gas rumah kaca, termasuk karbon dioksida.